:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3284055/original/066792400_1604287354-the-climate-reality-project-Hb6uWq0i4MI-unsplash.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Menulis berita adalah keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap jurnalis. Berita yang baik harus informatif, ringkas, dan disampaikan secara objektif agar mudah dipahami pembaca. Untuk jurnalis pemula, memahami struktur dan teknik penulisan yang tepat sangat penting agar informasi yang disampaikan akurat dan menarik.
Penulisan berita umumnya mengikuti pola 5W+1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) yang ditempatkan di bagian awal tulisan. Setelah itu, informasi tambahan dan kutipan bisa disusun dalam bentuk piramida terbalik agar pembaca langsung mendapatkan inti cerita sejak paragraf pertama. Selain itu, pemilihan sudut pandang dan bahasa jurnalistik juga berperan besar dalam kualitas tulisan.
Artikel ini menyajikan panduan lengkap cara menulis berita, mulai dari teknik dasar, struktur penulisan, hingga contoh konkret yang bisa dijadikan referensi. Cocok bagi pemula yang ingin terjun ke dunia jurnalistik atau siapa pun yang ingin meningkatkan keterampilan menulis berita secara profesional.
Pengertian Berita
… Selengkapnya
Berita adalah laporan tentang peristiwa atau kejadian yang aktual, faktual, dan menarik perhatian publik. Berita menyajikan informasi terkini mengenai berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, olahraga, dan lain sebagainya. Tujuan utama berita adalah memberikan informasi yang berguna dan relevan kepada masyarakat.
Dalam dunia jurnalistik, berita harus memenuhi beberapa kriteria agar layak dipublikasikan:
- Aktual: Peristiwa yang diberitakan harus baru terjadi atau sedang berlangsung.
- Faktual: Informasi yang disajikan harus berdasarkan fakta dan dapat diverifikasi kebenarannya.
- Objektif: Berita harus disajikan secara netral tanpa memihak atau mencampurkan opini pribadi penulis.
- Penting: Peristiwa yang diberitakan harus memiliki nilai berita dan dampak bagi masyarakat luas.
- Menarik: Berita harus mampu menarik minat dan perhatian pembaca.
Struktur Berita
… Selengkapnya
Untuk menulis berita yang baik, penting untuk memahami struktur dasar sebuah berita. Struktur berita umumnya terdiri dari tiga bagian utama:
1. Judul (Headline)
Judul berita merupakan bagian pertama yang akan dibaca oleh pembaca. Judul yang baik harus singkat, jelas, dan menarik perhatian. Judul juga harus mencerminkan inti dari berita yang akan disampaikan. Beberapa tips untuk membuat judul yang efektif:
- Gunakan kata-kata yang kuat dan aktif
- Hindari penggunaan singkatan atau istilah yang tidak umum
- Usahakan judul tidak lebih dari 10 kata
- Pastikan judul sesuai dengan isi berita
2. Teras Berita (Lead)
Teras berita atau lead adalah paragraf pembuka yang berisi ringkasan inti berita. Lead harus mampu menjawab pertanyaan 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) secara singkat dan padat. Tujuan utama lead adalah menarik minat pembaca untuk melanjutkan membaca berita secara keseluruhan. Beberapa jenis lead yang sering digunakan:
- Lead Ringkasan: Menyajikan ringkasan singkat dari seluruh berita
- Lead Kutipan: Menggunakan kutipan langsung dari narasumber sebagai pembuka
- Lead Deskriptif: Menggambarkan suasana atau situasi dari peristiwa yang diberitakan
- Lead Pertanyaan: Mengajukan pertanyaan yang menarik perhatian pembaca
3. Isi Berita (Body)
Isi berita merupakan bagian utama yang menjelaskan secara detail tentang peristiwa yang diberitakan. Isi berita biasanya disusun menggunakan teknik piramida terbalik, di mana informasi paling penting diletakkan di awal, diikuti dengan informasi pendukung dan detail tambahan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis isi berita:
- Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
- Sajikan fakta secara berurutan dan logis
- Sertakan kutipan dari narasumber yang relevan
- Berikan konteks dan latar belakang peristiwa jika diperlukan
- Hindari pengulangan informasi yang sudah disebutkan di lead
Unsur 5W+1H dalam Penulisan Berita
… Selengkapnya
Salah satu aspek penting dalam menulis berita adalah memastikan bahwa semua unsur 5W+1H terpenuhi. Unsur-unsur ini membantu pembaca memahami secara komprehensif tentang peristiwa yang diberitakan. Mari kita bahas masing-masing unsur tersebut:
1. What (Apa)
Unsur “What” menjelaskan tentang peristiwa atau kejadian yang sedang diberitakan. Ini adalah inti dari berita yang harus disampaikan dengan jelas dan ringkas. Contoh:
“Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang wilayah Jawa Barat.”
2. Who (Siapa)
Unsur “Who” mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut, baik itu individu, kelompok, atau institusi. Contoh:
“Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi bencana untuk meninjau langsung dampak gempa.”
3. When (Kapan)
Unsur “When” menjelaskan waktu terjadinya peristiwa. Informasi ini penting untuk memberikan konteks temporal kepada pembaca. Contoh:
“Gempa terjadi pada Senin, 15 Mei 2023, pukul 14:30 WIB.”
4. Where (Di mana)
Unsur “Where” menunjukkan lokasi atau tempat terjadinya peristiwa. Informasi ini membantu pembaca memahami konteks geografis dari berita. Contoh:
“Pusat gempa berada di 10 km barat daya Kota Bandung, Jawa Barat.”
5. Why (Mengapa)
Unsur “Why” menjelaskan alasan atau penyebab terjadinya peristiwa. Ini membantu pembaca memahami latar belakang dan signifikansi dari berita tersebut. Contoh:
“Menurut BMKG, gempa disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di Sesar Lembang.”
6. How (Bagaimana)
Unsur “How” menggambarkan proses atau cara terjadinya peristiwa, serta dampak atau konsekuensi yang ditimbulkan. Contoh:
“Gempa berlangsung selama 30 detik dan menyebabkan kerusakan pada ratusan bangunan di sekitar pusat gempa.”
Dengan memastikan semua unsur 5W+1H terpenuhi, berita yang Anda tulis akan lebih komprehensif dan informatif bagi pembaca.
Tips Menulis Berita yang Baik
… Selengkapnya
Untuk menghasilkan berita yang berkualitas, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1. Lakukan Riset yang Mendalam
Sebelum menulis berita, pastikan Anda telah mengumpulkan informasi yang cukup dan akurat. Lakukan wawancara dengan narasumber terpercaya, periksa dokumen-dokumen terkait, dan verifikasi fakta-fakta yang Anda dapatkan. Riset yang mendalam akan membantu Anda menulis berita yang lebih komprehensif dan terpercaya.
2. Tulis Lead yang Menarik
Lead atau paragraf pembuka adalah kunci untuk menarik minat pembaca. Usahakan untuk menulis lead yang singkat, padat, dan menarik. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang atau rumit. Fokuskan pada informasi paling penting dan menarik dari berita Anda.
3. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana
Berita harus mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang. Gunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dimengerti. Hindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang tidak familiar bagi pembaca umum. Jika terpaksa menggunakan istilah khusus, berikan penjelasan singkat.
4. Sajikan Fakta secara Objektif
Sebagai jurnalis, tugas Anda adalah menyajikan fakta secara objektif tanpa mencampurkan opini pribadi. Hindari penggunaan kata-kata yang bersifat judgmental atau mengarahkan opini pembaca. Biarkan fakta berbicara untuk dirinya sendiri.
5. Gunakan Kutipan dengan Bijak
Kutipan langsung dari narasumber dapat menambah kredibilitas dan kedalaman berita Anda. Namun, gunakan kutipan dengan bijak. Pilih kutipan yang benar-benar relevan dan menambah nilai informasi. Pastikan juga untuk mengutip dengan akurat dan memberikan atribusi yang jelas.
6. Perhatikan Struktur Kalimat dan Paragraf
Gunakan kalimat-kalimat yang efektif dan paragraf yang tidak terlalu panjang. Setiap paragraf sebaiknya fokus pada satu ide atau informasi. Gunakan transisi yang baik antar paragraf untuk memastikan alur berita mengalir dengan lancar.
7. Lakukan Pengecekan Ulang
Sebelum mengirimkan berita, lakukan pengecekan ulang terhadap fakta, ejaan, tata bahasa, dan struktur berita. Pastikan tidak ada kesalahan atau informasi yang tidak konsisten. Jika memungkinkan, minta rekan Anda untuk membaca dan memberikan masukan.
Etika dalam Penulisan Berita
… Selengkapnya
Selain keterampilan teknis, seorang jurnalis juga harus memahami dan mematuhi etika dalam penulisan berita. Beberapa prinsip etika yang penting untuk diperhatikan:
1. Akurasi
Pastikan semua informasi yang Anda sajikan akurat dan dapat diverifikasi. Jangan menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Jika terjadi kesalahan, segera lakukan koreksi dan klarifikasi.
2. Objektivitas
Sajikan berita secara objektif tanpa bias atau kepentingan pribadi. Berikan ruang yang seimbang untuk berbagai sudut pandang, terutama dalam isu-isu kontroversial.
3. Independensi
Jaga independensi Anda sebagai jurnalis. Hindari konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi objektivitas pemberitaan. Jika ada potensi konflik kepentingan, ungkapkan secara terbuka kepada pembaca.
4. Privasi
Hormati privasi individu yang terlibat dalam berita, terutama korban kejahatan atau anak-anak. Jangan mengungkapkan informasi pribadi yang tidak relevan dengan berita.
5. Kemanusiaan
Tunjukkan kepekaan terhadap penderitaan manusia. Hindari eksploitasi atau sensasionalisasi terhadap tragedi dan korban bencana.
6. Transparansi
Bersikaplah transparan tentang metode pengumpulan informasi dan sumber-sumber Anda. Jika menggunakan informasi dari sumber anonim, jelaskan alasannya kepada pembaca.
7. Tanggung Jawab Sosial
Sadari dampak pemberitaan Anda terhadap masyarakat. Hindari pemberitaan yang dapat memicu konflik atau memprovokasi kekerasan.
Contoh Berita
… Selengkapnya
Berikut adalah contoh berita yang menerapkan prinsip-prinsip penulisan berita yang baik:
Judul: Gempa 6,2 SR Guncang Jawa Barat, 3 Tewas dan Ratusan Bangunan Rusak
Bandung, 15 Mei 2023 – Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang wilayah Jawa Barat pada Senin (15/5) pukul 14:30 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di 10 km barat daya Kota Bandung dengan kedalaman 10 km.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB, Dr. Abdul Muhari, menyatakan bahwa setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat gempa tersebut. “Korban meninggal ditemukan di Kabupaten Bandung Barat, di mana sebuah rumah roboh menimpa penghuninya,” ujar Dr. Muhari dalam konferensi pers di Jakarta.
Gempa yang berlangsung sekitar 30 detik ini juga menyebabkan kerusakan pada ratusan bangunan di sekitar pusat gempa. Tim SAR gabungan dari BASARNAS, TNI, dan Polri telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Presiden Joko Widodo, yang saat itu sedang berada di Jakarta, langsung bertolak ke lokasi bencana untuk meninjau langsung dampak gempa. “Pemerintah akan segera menyalurkan bantuan dan memulai proses rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata Presiden kepada wartawan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Sementara itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. “Kami memperkirakan akan ada beberapa gempa susulan dalam 24 jam ke depan, meskipun dengan magnitudo yang lebih kecil,” jelas Kepala BMKG, Dr. Dwikorita Karnawati.
Pihak berwenang telah mendirikan tenda-tenda pengungsian di beberapa titik aman untuk menampung warga yang rumahnya rusak atau takut kembali ke rumah mereka. Bantuan logistik dan medis juga telah mulai didistribusikan ke lokasi-lokasi terdampak.
Gempa ini merupakan yang terkuat yang mengguncang Jawa Barat dalam satu dekade terakhir. Para ahli geologi mengatakan bahwa gempa disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di Sesar Lembang, yang telah lama dikenal sebagai zona seismik aktif di wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengaktifkan status tanggap darurat selama tujuh hari ke depan untuk memudahkan koordinasi dan penyaluran bantuan. Masyarakat yang ingin memberikan bantuan dihimbau untuk menyalurkannya melalui BNPB atau lembaga resmi lainnya untuk memastikan distribusi yang efektif dan tepat sasaran.
Perbedaan Berita dengan Jenis Tulisan Lainnya
… Selengkapnya
Untuk lebih memahami karakteristik berita, penting untuk mengetahui perbedaannya dengan jenis tulisan lainnya. Berikut adalah perbandingan antara berita dengan beberapa jenis tulisan populer lainnya:
1. Berita vs Opini
- Berita: Menyajikan fakta dan informasi objektif tanpa pandangan pribadi penulis.
- Opini: Mengekspresikan pandangan, penilaian, atau interpretasi pribadi penulis terhadap suatu isu atau peristiwa.
2. Berita vs Feature
- Berita: Fokus pada peristiwa aktual dan faktual, biasanya ditulis dengan gaya langsung dan to the point.
- Feature: Lebih mendalam dan kreatif, sering menggunakan gaya bercerita untuk mengeksplorasi topik tertentu, tidak selalu terikat pada peristiwa terkini.
3. Berita vs Editorial
- Berita: Menyajikan informasi tanpa mengambil posisi atau memberikan rekomendasi.
- Editorial: Menyatakan posisi atau pandangan resmi media terhadap suatu isu, sering disertai dengan argumen dan rekomendasi.
4. Berita vs Artikel Ilmiah
- Berita: Ditujukan untuk pembaca umum, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan fokus pada peristiwa terkini.
- Artikel Ilmiah: Ditujukan untuk komunitas akademik atau profesional, menggunakan terminologi khusus, dan sering membahas hasil penelitian atau teori.
Tantangan dalam Menulis Berita di Era Digital
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia jurnalistik, termasuk dalam cara menulis dan menyajikan berita. Beberapa tantangan yang dihadapi jurnalis di era digital antara lain:
1. Kecepatan vs Akurasi
Tuntutan untuk menyajikan berita secepat mungkin kadang bertentangan dengan kebutuhan untuk memverifikasi fakta secara menyeluruh. Jurnalis harus mampu menyeimbangkan kecepatan dengan akurasi.
2. Berita Palsu (Fake News)
Maraknya penyebaran berita palsu di media sosial menuntut jurnalis untuk lebih cermat dalam memverifikasi informasi dan melawan dezinformasi.
3. Adaptasi Format Digital
Jurnalis perlu beradaptasi dengan berbagai format digital, seperti menulis untuk web, membuat konten multimedia, atau menyajikan berita dalam bentuk infografis.
4. Persaingan dengan Citizen Journalism
Munculnya citizen journalism atau jurnalisme warga menambah kompetisi dalam penyajian berita. Jurnalis profesional harus mampu memberikan nilai tambah melalui kedalaman analisis dan kredibilitas.
5. Monetisasi Konten
Tantangan untuk menghasilkan pendapatan dari konten berita online, mengingat banyak pembaca yang terbiasa mengakses informasi secara gratis.
Peran Teknologi dalam Penulisan Berita
Teknologi telah mengubah cara jurnalis menulis dan menyajikan berita. Beberapa peran teknologi dalam jurnalistik modern antara lain:
1. Pengumpulan Data
Teknologi big data dan analitik membantu jurnalis mengumpulkan dan menganalisis data dalam jumlah besar untuk menemukan pola atau tren yang menarik untuk diberitakan.
2. Verifikasi Fakta
Tools digital membantu jurnalis memverifikasi kebenaran informasi dan mengidentifikasi berita palsu dengan lebih cepat dan akurat.
3. Visualisasi Data
Teknologi infografis dan visualisasi data memungkinkan jurnalis menyajikan informasi kompleks dalam bentuk yang lebih mudah dipahami.
4. Jurnalisme Robot
Artificial Intelligence (AI) mulai digunakan untuk menghasilkan berita sederhana seperti laporan cuaca atau hasil pertandingan olahraga.
5. Distribusi Konten
Platform media sosial dan aplikasi mobile menjadi saluran penting untuk mendistribusikan berita dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Leave a Reply