:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3281248/original/044447000_1603938580-miswak-5236923_1920.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Siwak adalah alat pembersih gigi alami yang telah digunakan sejak zaman Rasulullah SAW dan dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mulut. Selain membersihkan gigi, siwak juga menjadi bagian dari sunah yang dianjurkan karena mampu menjaga kebersihan mulut dan memberikan aroma segar. Menggunakannya secara rutin tidak hanya mendatangkan manfaat fisik, tetapi juga nilai ibadah.
Cara menggunakan siwak sesuai sunnah Rasulullah bukan sekadar menggosok gigi biasa, tetapi dilakukan dengan niat dan tata cara yang diajarkan dalam Islam. Rasulullah SAW biasa menggunakan siwak sebelum salat, saat bangun tidur, dan ketika hendak membaca Al-Qur’an. Siwak digunakan dengan digosokkan perlahan dari arah kanan ke kiri, membersihkan sela-sela gigi dan lidah, serta menjaga kesopanan dan adab selama menggunakannya.
Manfaat siwak sangat beragam, mulai dari menghambat pertumbuhan bakteri, mengurangi plak, hingga menyegarkan napas secara alami. Bahkan, beberapa penelitian modern membuktikan bahwa siwak mengandung senyawa antibakteri yang baik untuk gusi dan gigi. Dengan mengetahui cara menggunakan siwak secara benar dan konsisten, kita bisa menjaga kesehatan mulut sekaligus menghidupkan sunah Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Selasa (3/6/2025).
Sebagian orang mempunyai kebiasaan dalam menyikat gigi. Nah, kamu tim yang mana?
Apa Itu Siwak?
… Selengkapnya
Sebelum masyarakat modern mengunakan sikat dan pasta gigi, orang-orang zaman dahulu sudah mengenal siwak dan mengunakanya untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya siwak digunakan oleh warga sekitar negara Arab, Pakistan, India, dan Afrika.
Siwak atau juga dikenal sebagai miswak, adalah batang atau ranting dari pohon Salvadora persica yang digunakan sebagai alat pembersih gigi alami. Pohon ini banyak tumbuh di daerah Timur Tengah, Afrika, dan beberapa bagian Asia. Siwak memiliki diameter rata-rata 1 cm dan panjang sekitar 15-20 cm.
Penggunaan siwak memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam. Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan penggunaan siwak dan menjadikannya sebagai bagian dari sunnah. Bahkan, Rasulullah pernah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ( لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ ) رواه متفقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda, “Seandainya tidak memberatkan atas umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 887 dan Muslim, no. 452]
Cara Menggunakan Siwak yang Benar
… Selengkapnya
Berikut adalah langkah-langkah cara menggunakan siwak yang benar sesuai dengan sunnah Nabi, yakni:
- Pilih siwak yang berkualitas dan masih segar.
- Potong dan kupas ujung siwak sekitar 1 cm.
- Kunyah ujung siwak yang telah dikupas sampai seratnya terbuka dan membentuk bulu-bulu halus.
- Rendam ujung siwak dalam air selama beberapa menit untuk melunakkan seratnya.
- Baca doa sebelum bersiwak: “Allahumma baarik lii fiihi yaa arhamarraahimiin” (Ya Allah, berkahilah diriku melalui siwak ini, wahai Zat Yang Maha Pengasih).
- Pegang siwak dengan tangan kanan, jari kelingking di pangkal siwak, jari telunjuk dan jari manis di atas, dan ibu jari di bagian atas.
- Gosok gigi dengan gerakan vertikal atau memutar, mulai dari gigi atas bagian tengah, lalu kanan, kemudian gigi bawah bagian kanan, tengah, dan terakhir bagian kiri.
- Bersihkan juga lidah dan langit-langit mulut dengan lembut.
- Setelah selesai, baca doa: “Allahumma bayyidh bihi asnaanii wasyudda bihi litsaatii watsabbit bihi lihaa’ii wabaarik lii fiihi yaa arhamarraahimiin” (Ya Allah, putihkanlah gigiku, kuatkanlah gusiku, teguhkanlah lidahku, dan berkahilah aku dalam semua itu, wahai Zat Yang Maha Pengasih).
Manfaat Siwak bagi Kesehatan Gigi dan Mulut
Penggunaan siwak secara teratur memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan gigi dan mulut, antara lain:
1. Mencegah Pembentukan Plak dan Karies Gigi
Siwak mengandung zat aktif seperti silika dan alkaloid yang membantu menghambat pembentukan plak di permukaan gigi. Plak adalah lapisan bakteri yang menempel pada gigi dan bisa berkembang menjadi karies atau gigi berlubang jika tidak dibersihkan secara rutin. Penggunaan siwak secara teratur membantu membersihkan permukaan gigi secara menyeluruh, mengurangi risiko karies tanpa harus bergantung pada pasta gigi berbahan kimia.
2. Menghilangkan Bau Mulut
Salah satu manfaat utama siwak adalah menghilangkan bau mulut atau halitosis. Siwak mengandung senyawa aromatik alami yang memberikan efek menyegarkan, sekaligus membersihkan mulut dari sisa makanan dan bakteri penyebab bau tak sedap. Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan siwak karena dapat menyucikan mulut dan membuatnya lebih harum.
3. Memperkuat Gusi dan Mencegah Penyakit Periodontal
Penggunaan siwak secara rutin membantu merangsang sirkulasi darah pada gusi, yang berkontribusi pada kekuatan dan kesehatan jaringan gusi. Dengan tekanan lembut saat menggosok, siwak dapat mencegah terjadinya radang gusi (gingivitis) dan penyakit periodontal lain yang bisa menyebabkan gigi tanggal. Zat antibakteri di dalam siwak juga melindungi gusi dari infeksi.
4. Memutihkan Gigi Secara Alami
Siwak memiliki kandungan abrasif ringan yang mampu mengangkat noda dan kotoran di permukaan gigi. Berbeda dengan produk pemutih gigi berbahan kimia, siwak menawarkan efek pemutih yang lembut tanpa merusak enamel. Dengan pemakaian rutin, gigi menjadi tampak lebih cerah dan bersih secara alami.
5. Meningkatkan Produksi Air Liur
Gerakan menggosok menggunakan siwak merangsang kelenjar ludah untuk memproduksi air liur lebih banyak. Air liur berfungsi menjaga kelembapan dan keseimbangan pH dalam mulut, sekaligus membantu proses pencernaan awal. Kondisi mulut yang lembap juga menghambat pertumbuhan bakteri jahat yang biasanya lebih aktif di lingkungan kering.
6. Membersihkan Sisa Makanan di Sela-Sela Gigi
Ujung siwak yang berserat seperti sikat alami sangat efektif untuk menjangkau sela-sela gigi, membersihkan sisa makanan yang tertinggal setelah makan. Hal ini membantu mencegah pembusukan sisa makanan yang bisa menimbulkan bau mulut atau infeksi gigi. Siwak menjadi alternatif alami dari dental floss yang praktis dan mudah dibawa ke mana saja.
7. Mengandung Zat Antibakteri Alami
Siwak secara alami mengandung senyawa antibakteri seperti salvadorine dan fluoride yang berperan aktif dalam melawan mikroorganisme penyebab masalah gigi dan mulut. Senyawa ini mampu menghentikan pertumbuhan bakteri berbahaya yang memicu plak, radang gusi, hingga infeksi. Dengan siwak, Anda tidak hanya menjaga kebersihan mulut, tetapi juga meningkatkan perlindungan alaminya.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Bersiwak?
Meskipun bersiwak bisa dilakukan kapan saja, ada beberapa waktu yang dianjurkan dalam sunnah Nabi untuk menggunakan siwak, yaitu:
1. Ketika Bangun Tidur
Menggunakan siwak saat bangun tidur adalah kebiasaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Setelah tidur semalaman, mulut cenderung kering dan penuh bakteri. Siwak membantu membersihkan mulut, menyegarkan napas, dan mempersiapkan diri untuk aktivitas ibadah maupun harian. Ini juga menjadi cara sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW setiap pagi.
2. Sebelum dan Sesudah Makan
Membersihkan gigi dengan siwak sebelum makan membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah kotoran masuk bersama makanan. Sementara itu, penggunaan siwak setelah makan berfungsi membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela gigi dan mencegah pembentukan plak. Menjadikan siwak sebagai rutinitas sebelum dan sesudah makan akan sangat membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi.
3. Sebelum Melaksanakan Shalat
Rasulullah SAW sangat menyukai kebersihan, terutama saat hendak beribadah. Menggunakan siwak sebelum salat membantu menyucikan mulut, menjadikan ibadah lebih khusyuk, serta memberi rasa segar. Hal ini juga menunjukkan adab dan etika yang tinggi dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan kondisi fisik yang bersih.
4. Sebelum Membaca Al-Qur’an
Saat hendak membaca Al-Qur’an, disarankan untuk menyucikan mulut dengan siwak. Ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap firman Allah, tetapi juga menjaga agar mulut dalam kondisi bersih saat melafalkan ayat-ayat suci. Rasulullah SAW menjadikan siwak sebagai bagian dari rutinitas sebelum membaca Al-Qur’an untuk menjaga kebersihan lahir dan batin.
5. Ketika Hendak Masuk Rumah
Menggunakan siwak sebelum masuk rumah dapat menjadi kebiasaan baik yang membawa kebaikan bagi keluarga. Selain menjaga kebersihan, hal ini juga menciptakan kesan pertama yang menyenangkan karena mulut dalam kondisi segar. Ini mencerminkan nilai-nilai kebersihan dan kasih sayang dalam kehidupan rumah tangga yang Islami.
6. Sebelum Tidur
Menjaga kebersihan mulut sebelum tidur sangat penting karena aktivitas bakteri di mulut meningkat saat malam hari. Menggunakan siwak sebelum tidur membantu membersihkan sisa makanan, mencegah bau mulut, dan menjaga kesehatan gigi selama tidur. Ini menjadi bagian dari rutinitas malam yang sehat dan sekaligus mengikuti sunah Rasulullah SAW.
Cara Merawat dan Menyimpan Siwak
… Selengkapnya
Untuk memastikan siwak tetap bersih dan efektif, ikuti tips berikut ini:
1. Cuci Siwak dengan Air Bersih Setelah Digunakan
Setelah selesai digunakan, siwak sebaiknya segera dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa kotoran, plak, atau partikel makanan yang menempel. Ini penting agar bagian serat siwak tetap bersih dan tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri. Mencucinya juga membuat siwak tetap segar saat digunakan kembali.
2. Simpan Siwak di Tempat yang Bersih dan Kering
Setelah dicuci, siwak harus disimpan di tempat yang bersih dan memiliki sirkulasi udara baik. Pastikan siwak tidak dibiarkan dalam keadaan lembap, karena kondisi tersebut bisa mempercepat pembusukan serat kayunya. Tempat penyimpanan yang baik akan membantu menjaga kualitas dan kebersihan siwak untuk jangka waktu yang lebih lama.
3. Hindari Menyimpan Siwak di Tempat Tertutup atau Lembap
Menyimpan siwak dalam wadah tertutup rapat tanpa ventilasi atau di area yang lembap seperti kamar mandi dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri. Selain merusak siwak, hal ini juga dapat membahayakan kesehatan mulut. Gunakan wadah berlubang atau gantungkan siwak di tempat terbuka agar cepat kering setelah digunakan.
4. Ganti Ujung Siwak yang Sudah Aus
Ujung siwak yang telah aus, berubah warna, atau terasa keras sebaiknya segera dipotong. Anda bisa menggunakan pisau bersih untuk memotong sekitar 0,5 hingga 1 cm dari ujung siwak, lalu bentuk kembali bagian barunya dengan mengunyah atau merendam sedikit di air bersih hingga seratnya terbuka. Dengan mengganti ujung siwak secara rutin, efektivitasnya dalam membersihkan gigi tetap terjaga.
5. Ganti Siwak Secara Berkala
Meski dirawat dengan baik, siwak tetap memiliki batas pemakaian. Disarankan untuk mengganti siwak secara berkala, idealnya setiap dua hingga tiga minggu sekali, tergantung frekuensi penggunaan. Siwak yang terlalu lama digunakan dapat kehilangan kandungan alami yang bermanfaat dan menjadi kurang higienis.
Leave a Reply