HAJITOTO – Cara Membuat Gulali yang Manis dan Nostalgia, Resep Mudah dan Praktis

Ilustrasi gulali atau rambut nenek.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal gulali? Permen tradisional berwarna-warni ini kerap kali mengisi kenangan masa kecil banyak orang Indonesia, terutama saat berkunjung ke pasar malam atau ketika pedagang kaki lima melintas di depan rumah. Teksturnya yang lengket dan cita rasanya yang manis membuat gulali menjadi camilan favorit anak-anak pada masanya. Kini, di tengah maraknya makanan modern, gulali tetap memiliki tempat istimewa di hati para pecinta jajanan lawas.

Membuat gulali sendiri di rumah ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan dan langkah-langkah praktis, siapa pun bisa mencoba menghidupkan kembali camilan nostalgia ini. Selain menjadi kegiatan seru di akhir pekan, membuat gulali juga bisa menjadi momen menyenangkan bersama keluarga, terutama untuk mengenalkan anak-anak pada jajanan khas Indonesia tempo dulu.

Dalam artikel ini, kami akan membagikan resep gulali yang mudah diikuti, lengkap dengan tips agar hasilnya sempurna. Baik Anda ingin mengenang masa kecil, mencari ide kudapan unik, atau sekadar ingin berkreasi di dapur, panduan ini akan membantu Anda menciptakan gulali manis yang memikat. Yuk, kita mulai perjalanan rasa yang membawa kembali kenangan manis di masa lalu.


2 dari 10 halaman

Pengertian dan Sejarah Gulali

Gulali adalah makanan manis tradisional yang terbuat dari gula yang dilelehkan dan dibentuk. Nama “gulali” berasal dari bahasa Jawa yang artinya “gula manis”. Makanan ini sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi jajanan favorit anak-anak.

Sejarah gulali diperkirakan berawal dari Tiongkok pada abad ke-10. Dari sana, makanan manis ini menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Di negeri kita, gulali mulai populer sekitar tahun 1980-an dan sering dijual oleh pedagang keliling di depan sekolah atau pasar.

Ada beberapa jenis gulali yang dikenal di Indonesia, antara lain:

  • Gulali berbentuk bulat dengan tangkai
  • Gulali rambut nenek yang berbentuk seperti benang halus
  • Gulali berbentuk hewan atau bunga
  • Gulali cair yang disajikan dengan minuman bersoda

Meski bentuknya beragam, bahan dasar utama gulali tetaplah gula yang dilelehkan dan diberi pewarna makanan. Teksturnya yang unik dan rasa manisnya yang khas membuat gulali menjadi jajanan yang disukai banyak orang.

3 dari 10 halaman

Bahan-Bahan untuk Membuat Gulali

Untuk membuat gulali di rumah, kita hanya membutuhkan beberapa bahan sederhana yang mudah didapat:

  • 250 gram gula pasir
  • 100 ml air
  • 1/4 sendok teh asam sitrat atau air perasan jeruk nipis
  • Pewarna makanan sesuai selera
  • Tusuk sate atau sumpit untuk tangkai

Pastikan untuk menggunakan gula pasir berkualitas baik agar menghasilkan gulali dengan tekstur yang bagus. Asam sitrat atau air jeruk nipis berfungsi untuk mencegah gula mengkristal. Sementara pewarna makanan akan membuat gulali lebih menarik dan berwarna-warni.

4 dari 10 halaman

Langkah-Langkah Membuat Gulali

Berikut cara membuat gulali yang bisa Anda praktikkan di rumah:

  1. Campurkan gula pasir dan air dalam panci anti lengket. Aduk rata.
  2. Masak dengan api sedang sambil diaduk perlahan hingga gula larut sempurna.
  3. Tambahkan asam sitrat atau air jeruk nipis, aduk rata.
  4. Masak terus hingga larutan gula mengental dan berbuih. Jangan diaduk terlalu sering agar tidak mengkristal.
  5. Matikan api saat larutan gula sudah kental seperti sirup. Biarkan gelembung hilang.
  6. Bagi adonan menjadi beberapa bagian dan beri pewarna berbeda pada masing-masing bagian.
  7. Tuang adonan ke atas loyang yang sudah diolesi minyak tipis-tipis.
  8. Biarkan sedikit dingin, lalu bentuk gulali sesuai keinginan menggunakan tangan atau cetakan.
  9. Tusukkan tangkai saat gulali masih lembut.
  10. Dinginkan gulali hingga mengeras sempurna.

Tips penting saat membuat gulali:

  • Gunakan api sedang dan jangan terlalu sering mengaduk agar gula tidak mengkristal
  • Hati-hati saat menangani gula panas karena bisa menyebabkan luka bakar
  • Gunakan sarung tangan saat membentuk gulali agar tangan tidak lengket
  • Simpan gulali dalam wadah kedap udara agar tidak lembab
5 dari 10 halaman

Variasi dan Kreasi Gulali

Anda bisa berkreasi membuat berbagai variasi gulali yang menarik, misalnya:

  • Gulali rambut nenek: Tarik dan pilin adonan gulali hingga membentuk benang-benang halus
  • Gulali bentuk bunga: Bentuk gulali menyerupai kelopak bunga
  • Gulali spiral: Gulung gulali membentuk spiral di tusuk sate
  • Gulali isi kacang: Tambahkan kacang cincang ke dalam adonan gulali
  • Gulali beraroma: Tambahkan ekstrak vanila atau perasa lain ke dalam adonan

Anda juga bisa menambahkan topping seperti meses, sprinkle, atau remahan biskuit untuk menambah tekstur dan rasa. Bereksperimenlah untuk mendapatkan variasi gulali yang unik dan menarik.

6 dari 10 halaman

Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Gulali

Meski lezat, gulali tetap harus dikonsumsi secara bijak karena kandungan gulanya yang tinggi. Berikut beberapa manfaat dan risiko mengonsumsi gulali:

Manfaat:

  • Memberikan energi instan
  • Meningkatkan mood dan mengurangi stres
  • Menambah asupan karbohidrat

Risiko:

  • Kelebihan kalori jika dikonsumsi berlebihan
  • Meningkatkan risiko karies gigi
  • Dapat menyebabkan lonjakan gula darah

Oleh karena itu, konsumsilah gulali secara bijak dan dalam jumlah yang wajar. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi setelah mengonsumsi makanan manis ini.

7 dari 10 halaman

Tradisi dan Budaya Terkait Gulali

Di beberapa daerah di Indonesia, gulali memiliki makna budaya tersendiri. Misalnya:

  • Di Jawa, gulali sering dijadikan buah tangan saat berkunjung ke rumah kerabat
  • Pada perayaan tradisional seperti sekaten, gulali menjadi salah satu jajanan khas yang dijual
  • Di beberapa daerah, gulali dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran

Meski kini popularitasnya mulai menurun, gulali tetap menjadi bagian dari warisan kuliner tradisional Indonesia yang patut dilestarikan.

8 dari 10 halaman

Perbandingan Gulali dengan Jajanan Manis Lainnya

Jika dibandingkan dengan jajanan manis modern, gulali memiliki beberapa keunikan:

  • Bahan lebih sederhana dan alami dibanding permen kemasan
  • Proses pembuatan yang masih tradisional
  • Tekstur yang khas dan tidak dimiliki jajanan lain
  • Nilai nostalgia yang tinggi bagi generasi 80-90an

Meski demikian, gulali juga memiliki kekurangan seperti daya simpan yang lebih singkat dan kandungan gula yang sangat tinggi. Namun sebagai jajanan tradisional, gulali tetap memiliki tempat tersendiri di hati para penggemarnya.

9 dari 10 halaman

Pertanyaan Umum Seputar Gulali

1. Berapa lama gulali bisa disimpan?

Gulali sebaiknya dikonsumsi dalam 1-2 hari. Jika disimpan dalam wadah kedap udara, bisa bertahan hingga 1 minggu.

2. Apakah gulali aman untuk penderita diabetes?

Penderita diabetes sebaiknya menghindari atau sangat membatasi konsumsi gulali karena kandungan gulanya yang tinggi.

3. Bisakah membuat gulali tanpa pewarna?

Ya, gulali bisa dibuat tanpa pewarna. Hasilnya akan berwarna kuning keemasan alami dari karamelisasi gula.

4. Apakah ada alternatif gula untuk membuat gulali?

Beberapa orang mencoba membuat gulali menggunakan pemanis alternatif seperti xylitol, namun hasilnya mungkin berbeda dari gulali tradisional.

5. Mengapa gulali saya mengkristal?

Gulali bisa mengkristal jika terlalu sering diaduk saat dimasak atau jika tidak ditambahkan asam sitrat/air jeruk nipis.

10 dari 10 halaman

Kesimpulan

Membuat gulali sendiri di rumah ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan bahan-bahan sederhana dan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa menghadirkan jajanan tradisional ini untuk dinikmati bersama keluarga. Selain lezat, membuat gulali juga bisa menjadi aktivitas seru untuk mengisi waktu luang dan mengenalkan anak-anak pada makanan tradisional.

Meski demikian, ingatlah untuk mengonsumsi gulali secara bijak mengingat kandungan gulanya yang tinggi. Dengan begitu, kita bisa tetap menikmati kelezatan gulali sambil menjaga kesehatan. Selamat mencoba dan bernostalgia dengan gulali buatan sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *