:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5220293/original/095888200_1747280808-Gemini_Generated_Image_mxv2qsmxv2qsmxv2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Cara mengikat pita adalah keterampilan kecil yang memiliki dampak besar dalam dunia fashion dan dekorasi. Baik untuk menghias baju, kado, rambut, maupun aksesoris lainnya, pita yang diikat dengan baik bisa langsung mencuri perhatian. Tampilan yang rapi dan simetris menunjukkan perhatian pada detail, sesuatu yang sangat dihargai dalam penampilan.
Namun, tak semua orang tahu cara mengikat pita yang rapi dan proporsional. Banyak yang masih mengalami kesulitan dalam membuat simpul yang seimbang atau ujung pita yang tidak terlipat dengan baik. Padahal, dengan sedikit latihan dan mengikuti cara mengikat pita yang benar, siapa pun bisa menghasilkan ikatan pita yang tampak profesional.
Memahami cara mengikat pita yang rapi juga bermanfaat dalam berbagai situasi sehari-hari. Dari mendekorasi hadiah ulang tahun hingga menata seragam sekolah atau membuat aksen pada tas tangan, kemampuan ini sangat praktis dan multifungsi. Menguasai teknik dasarnya akan membuat hasil akhirnya selalu terlihat anggun dan memikat.
Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Kamis (15/5/2025).
Dari rumahnya, seorang diaspora asal Jakarta menjawab tingginya permintaan modest fashion dan busana Muslim di Washington DC. Dengan koleksi busana dan aksesoris khas Indonesia, Tetha Fashion berkembang lewat live shopping, interaksi lewat siaran liv…
Alat dan Bahan yang Diperlukan
… Selengkapnya
Pita adalah potongan kain panjang dan tipis yang biasanya terbuat dari satin, organza, katun, atau bahan lainnya. Fungsi pita sangat beragam, mulai dari dekorasi hingga penggunaan fungsional. Dalam dunia fashion, pita sering digunakan sebagai aksen pada pakaian, aksesoris rambut, sepatu, tas, dan berbagai item lainnya. Selain itu, pita juga memiliki fungsi praktis seperti pengikat rambut atau tali sepatu.
Pita dapat dibedakan menjadi dua jenis utama berdasarkan fungsinya:
- Pita Dekoratif: Digunakan terutama untuk memperindah penampilan suatu benda atau pakaian. Contohnya pita pada gaun pesta atau hiasan pada kado.
- Pita Fungsional: Memiliki tujuan praktis selain estetika. Misalnya pita yang berfungsi sebagai tali pinggang atau pengikat rambut.
Sebelum mulai mengetahui cara mengikat pita, pastikan Anda memiliki perlengkapan berikut ini:
- Pita dengan berbagai ukuran dan bahan (satin, organza, katun, dll)
- Gunting tajam
- Penjepit kecil atau jarum pentul
- Setrika (opsional, untuk merapikan pita)
- Lem tembak atau lem kain (untuk beberapa teknik tertentu)
- Manik-manik atau hiasan tambahan (opsional)
Cara Mengikat Pita dengan Teknik Dasar
… Selengkapnya
Berikut adalah beberapa teknik dasar yang perlu Anda kuasai sebelum mencoba gaya yang lebih rumit, yakni:
1. Simpul Dasar
Simpul dasar adalah fondasi dari hampir semua jenis ikatan pita. Cara membuatnya:
- Ambil kedua ujung pita.
- Silangkan ujung kanan di atas ujung kiri.
- Tarik ujung kanan melalui lubang yang terbentuk di bawah.
- Kencangkan dengan menarik kedua ujung.
2. Simpul Pita Klasik
Simpul pita klasik adalah gaya yang paling umum digunakan. Langkah-langkahnya:
- Buat simpul dasar seperti dijelaskan di atas.
- Buat loop dengan salah satu ujung pita.
- Bungkus ujung pita lainnya di sekitar loop.
- Dorong ujung pita melalui lubang di belakang.
- Tarik untuk mengencangkan dan sesuaikan ukuran loop.
3. Simpul Pita Ganda
Simpul pita ganda memberikan tampilan yang lebih penuh dan mewah. Cara membuatnya:
- Buat dua loop besar dengan pita, satu di setiap tangan.
- Silangkan loop kanan di atas loop kiri.
- Tarik loop kanan melalui lubang di bawah loop kiri.
- Kencangkan dengan menarik kedua loop secara bersamaan.
- Sesuaikan ukuran loop agar simetris.
Cara Mengikat Pita dengan Teknik Lanjutan
… Selengkapnya
Setelah menguasai teknik dasar untuk mengikat pita yang rapi, Anda dapat mencoba gaya yang lebih kompleks dan rumit. Berikut ini penjelasannya, yakni:
1. Simpul Pita Mawar
Simpul pita mawar menciptakan bentuk yang menyerupai bunga mawar. Langkah-langkahnya:
- Buat loop kecil di ujung pita.
- Putar pita di sekitar loop, membentuk lapisan-lapisan seperti kelopak bunga.
- Setelah mencapai ukuran yang diinginkan, selipkan ujung pita di bawah lapisan.
- Kencangkan dengan hati-hati dan rapikan bentuknya.
2. Simpul Pita Kupu-kupu
Simpul pita kupu-kupu menciptakan bentuk yang menyerupai sayap kupu-kupu. Cara membuatnya:
- Buat simpul pita klasik seperti dijelaskan sebelumnya.
- Tarik kedua loop ke samping untuk membentuk “sayap”.
- Ambil bagian tengah simpul dan lipat ke bawah untuk membentuk “badan” kupu-kupu.
- Gunakan potongan pita kecil untuk mengikat bagian tengah.
3. Simpul Pita Perancis
Simpul pita Perancis memberikan tampilan yang elegan dan sedikit rumit. Langkah-langkahnya:
- Buat loop besar di tengah pita.
- Buat loop kedua yang lebih kecil di atasnya.
- Bungkus ujung pita di sekitar kedua loop.
- Selipkan ujung pita melalui lubang di belakang.
- Tarik untuk mengencangkan dan sesuaikan bentuknya.
Tips Mengikat Pita yang Rapi
… Selengkapnya
Berikut beberapa tips untuk memastikan hasil ikatan pita Anda selalu rapi dan profesional:
1. Gunakan pita yang bersih dan bebas kusut
Kondisi pita sangat mempengaruhi hasil akhir ikatan. Pita yang kotor, kusut, atau lecek akan terlihat tidak rapi meskipun teknik pengikatannya sudah tepat. Jika pita terlihat kusut atau terlipat, gunakan setrika dengan suhu rendah (sesuai bahan pita) untuk merapikannya sebelum mulai mengikat.
2. Potong ujung pita secara diagonal untuk mencegah bahan terurai
Ujung pita yang dipotong lurus biasanya lebih mudah terurai, terutama pada bahan satin atau organza. Memotong ujungnya secara diagonal atau membentuk huruf “V” (disebut potongan “dovetail”) dapat membantu mencegah serat pita terlepas. Potongan miring juga memberikan kesan lebih rapi dan dekoratif pada tampilan pita.
3. Sesuaikan panjang pita dengan keinginan anda
Pita yang terlalu panjang atau pendek akan sulit diatur. Panjang pita harus disesuaikan dengan ukuran benda yang akan dihias dan jenis simpul yang ingin dibuat. Pita yang terlalu panjang akan terlihat berantakan dan membuat simpul sulit dikendalikan. Sebaliknya, pita yang terlalu pendek tidak akan cukup untuk membentuk ikatan yang baik dan simetris.
4. Praktikkan teknik berulang kali untuk meningkatkan keterampilan dan kecepatan Anda
Mengikat pita dengan hasil rapi memerlukan latihan, terutama jika ingin menghasilkan bentuk yang konsisten. Dengan latihan, tangan akan terbiasa mengatur ketegangan dan posisi simpul agar terlihat seimbang. Seiring waktu, proses ini menjadi lebih cepat dan hasilnya semakin presisi.
5. Gunakan penjepit kecil atau jarum pentul untuk menjaga posisi pita saat mengikat
Saat membuat simpul atau hiasan pita, pita bisa bergerak dan kehilangan bentuk. Penjepit kecil, klip kertas, atau jarum pentul dapat membantu menahan posisi pita sementara, terutama saat Anda perlu menyesuaikan panjang sayap kiri dan kanan. Ini sangat berguna ketika bekerja dengan proyek yang membutuhkan simetri tinggi seperti dekorasi kado atau aksesori rambut.
6. Untuk pita yang licin, gunakan sedikit lem atau jahitan tersembunyi untuk mengamankan simpul
Pita berbahan satin atau sutra cenderung licin dan mudah terlepas jika hanya diikat. Anda bisa mengamankan simpulnya dengan sedikit lem tembak, lem tekstil, atau jahitan kecil yang tidak terlihat dari depan. Teknik ini akan memastikan simpul tetap kuat dan tidak berubah bentuk meskipun sering disentuh atau dipindahkan.
Cara Mengikat Pita untuk Berbagai Jenis Pakaian
… Selengkapnya
Teknik mengikat pita dapat bervariasi tergantung pada jenis pakaian atau aksesoris yang Anda hias. Berikut beberapa contoh:
1. Pita pada Gaun
Untuk gaun, pita sering digunakan sebagai aksen di pinggang atau punggung. Teknik yang populer adalah:
- Simpul pita klasik di pinggang, dengan ujung pita dibiarkan menjuntai.
- Pita silang di punggung untuk gaun tanpa lengan.
- Pita yang diikat longgar sebagai pengganti ikat pinggang.
2. Pita pada Blus
Blus dapat dipercantik dengan pita di beberapa area:
- Pita kecil yang diikat menjadi simpul di kerah atau lengan.
- Pita panjang yang diikat menjadi simpul besar di bagian depan blus.
- Pita yang digunakan sebagai pengganti kancing.
3. Pita pada Sepatu
Pita dapat memberikan tampilan unik pada sepatu Anda:
- Ganti tali sepatu dengan pita lebar untuk tampilan yang lebih feminin.
- Tambahkan simpul pita kecil di bagian depan sepatu flat.
- Untuk sepatu hak tinggi, ikat pita di sekitar pergelangan kaki.
Tradisi dan Makna Simbolis Pita
Pita tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam berbagai budaya dan tradisi:
1. Pita Merah Muda
Pita merah muda atau pink ribbon dikenal luas sebagai simbol dukungan dan kesadaran terhadap kanker payudara. Simbol ini mulai dikenal secara global sejak awal tahun 1990-an dan banyak digunakan dalam kampanye kesehatan, khususnya pada Bulan Kesadaran Kanker Payudara setiap Oktober. Pita ini dipakai oleh individu, organisasi, hingga brand untuk menunjukkan solidaritas terhadap pasien kanker payudara, penyintas, serta untuk mendorong pentingnya deteksi dini dan pemeriksaan rutin.
2. Pita Kuning
Pita kuning memiliki berbagai makna tergantung pada konteks budaya dan lokasi geografis, namun secara umum digunakan untuk:
- Dukungan kepada tentara atau anggota keluarga yang sedang bertugas di luar negeri, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat.
- Kesadaran terhadap penyakit tertentu, seperti endometriosis atau spina bifida, tergantung pada kampanye atau asosiasi yang menyelenggarakannya. Simbol pita kuning juga sering terlihat dalam bentuk dekorasi di pepohonan, pakaian, atau barang pribadi sebagai bentuk harapan untuk kembalinya seseorang dengan selamat.
3. Pita Putih
Pita putih sering digunakan dalam upacara pernikahan karena melambangkan kemurnian, kesucian, dan awal yang baru. Warna putih secara tradisional diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat bersih, polos, dan spiritual. Selain dalam pernikahan, pita putih juga digunakan sebagai simbol gerakan sosial untuk perdamaian atau non-kekerasan, tergantung konteks penggunaannya. Dalam beberapa kampanye, pita putih menyuarakan kesetaraan gender dan penghentian kekerasan terhadap perempuan.
4. Pita Hitam
Pita hitam umumnya dikenal sebagai simbol berkabung atau ungkapan belasungkawa. Simbol ini digunakan untuk mengenang seseorang yang telah meninggal dunia atau sebagai tanda solidaritas terhadap suatu tragedi. Penggunaannya bisa dilihat pada pakaian, lencana, atau bahkan profil media sosial selama masa berkabung nasional atau pribadi. Pita hitam juga sering disematkan dalam acara peringatan, misa requiem, atau upacara kenegaraan sebagai penghormatan terakhir.
Leave a Reply