:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2885526/original/081700100_1566185242-20190819-Bekam-5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Bekam adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang masih banyak digunakan hingga kini, terutama untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Teknik ini dipercaya mampu melancarkan peredaran darah, meredakan nyeri, hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Meski tergolong tradisional, bekam tetap membutuhkan pengetahuan dan prosedur yang benar agar aman dan efektif.
Proses bekam melibatkan penyedotan darah kotor melalui permukaan kulit menggunakan alat khusus. Ada dua jenis bekam yang umum dilakukan: bekam kering dan bekam basah, masing-masing dengan teknik dan manfaat yang berbeda. Penting untuk memperhatikan kebersihan alat, pemilihan titik bekam, dan prosedur sterilisasi agar tidak menimbulkan risiko infeksi atau efek samping lainnya.
Artikel ini akan membahas panduan lengkap cara bekam yang benar, mulai dari persiapan, langkah pelaksanaan, hingga perawatan setelah terapi. Cocok bagi praktisi pemula maupun orang awam yang ingin mengenal lebih dalam tentang manfaat dan cara kerja pengobatan tradisional ini secara aman dan tepat.
Pengertian dan Sejarah Bekam
… Selengkapnya
Bekam, yang juga dikenal sebagai “hijamah” dalam bahasa Arab atau “cupping therapy” dalam bahasa Inggris, adalah metode pengobatan yang melibatkan penyedotan kulit menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan darah yang dianggap “kotor” atau mengandung toksin. Praktik ini telah ada sejak zaman kuno dan ditemukan dalam berbagai peradaban, termasuk Mesir, Tiongkok, dan Timur Tengah.
Sejarah bekam dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu. Di Mesir Kuno, bekam digunakan untuk meredakan rasa sakit dan kelelahan setelah perjalanan jauh. Sementara itu, dalam pengobatan tradisional Tiongkok, bekam dianggap sebagai cara untuk menyeimbangkan aliran energi dalam tubuh.
Dalam tradisi Islam, bekam mendapat tempat khusus karena dipraktikkan dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beberapa hadits menyebutkan manfaat bekam dan waktu-waktu yang baik untuk melakukannya. Hal ini menjadikan bekam sebagai salah satu metode pengobatan yang populer di kalangan umat Muslim.
Jenis-Jenis Bekam
Liputan6.com
Terdapat beberapa jenis bekam yang umum dipraktikkan, masing-masing dengan teknik dan tujuan yang berbeda:
1. Bekam Kering
Bekam kering adalah jenis bekam yang paling sederhana dan aman. Dalam prosedur ini, cangkir atau gelas khusus ditempatkan pada kulit dan udara di dalamnya dihisap keluar, menciptakan efek vakum. Hal ini menyebabkan kulit tertarik ke dalam cangkir, meningkatkan aliran darah ke area tersebut. Bekam kering sering digunakan untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah.
2. Bekam Basah
Bekam basah melibatkan langkah tambahan setelah penyedotan kulit. Dalam metode ini, terapis membuat sayatan kecil pada kulit sebelum menempatkan cangkir kembali. Vakum yang tercipta kemudian menarik sejumlah kecil darah keluar. Bekam basah diyakini lebih efektif dalam mengeluarkan toksin dari tubuh, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi dan harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih.
3. Bekam Luncur
Bekam luncur atau “sliding cupping” melibatkan penggunaan minyak pada kulit sebelum cangkir ditempatkan. Cangkir kemudian digerakkan perlahan di sepanjang otot, menciptakan efek pijatan yang dalam. Teknik ini sering digunakan untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan fleksibilitas.
4. Bekam Api
Dalam bekam api, api digunakan untuk menghilangkan oksigen dari cangkir sebelum ditempatkan pada kulit. Metode ini menciptakan vakum yang kuat dan cepat. Meskipun efektif, bekam api memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari luka bakar.
Cara Bekam yang Benar
… Selengkapnya
Untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi bekam, penting untuk mengikuti cara bekam yang benar. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur bekam:
1. Persiapan
- Pastikan area yang akan dibekam bersih dan bebas dari rambut.
- Sterilkan semua peralatan yang akan digunakan.
- Gunakan sarung tangan steril untuk menjaga kebersihan.
2. Penentuan Titik Bekam
- Identifikasi titik-titik bekam yang sesuai dengan keluhan pasien.
- Pastikan titik yang dipilih bukan merupakan area yang dilarang untuk dibekam.
3. Aplikasi Cangkir
- Oleskan minyak pada area yang akan dibekam untuk memudahkan pergerakan cangkir.
- Tempatkan cangkir pada titik yang telah ditentukan.
- Gunakan pompa atau metode lain untuk menciptakan vakum di dalam cangkir.
4. Penyedotan
- Biarkan cangkir tetap pada posisinya selama 5-10 menit.
- Untuk bekam basah, buat sayatan kecil sebelum menempatkan cangkir kembali.
5. Pelepasan Cangkir
- Lepaskan cangkir dengan hati-hati untuk menghindari rasa tidak nyaman.
- Bersihkan area yang dibekam dengan antiseptik.
6. Perawatan Pasca Bekam
- Berikan instruksi perawatan kepada pasien, termasuk cara mengatasi memar yang mungkin timbul.
- Sarankan pasien untuk minum banyak air untuk membantu proses detoksifikasi.
Penting untuk diingat bahwa cara bekam yang benar harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berpengalaman. Bekam yang dilakukan dengan tidak tepat dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Titik-Titik Bekam Penting
… Selengkapnya
Dalam praktik bekam, terdapat beberapa titik yang dianggap penting dan sering menjadi fokus terapi. Titik-titik ini biasanya berkaitan dengan meridian atau jalur energi dalam tubuh menurut pengobatan tradisional Tiongkok. Beberapa titik bekam penting meliputi:
1. Ummu Mughits (Puncak Kepala)
Titik ini terletak di bagian puncak kepala dan diyakini efektif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala, migrain, dan gangguan penglihatan. Bekam pada titik ini juga dipercaya dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan konsentrasi.
2. Al-Kahil (Tengkuk)
Terletak di bagian belakang leher, bekam pada titik Al-Kahil dianggap bermanfaat untuk meredakan nyeri leher, bahu, dan punggung atas. Titik ini juga dikaitkan dengan peningkatan sirkulasi darah ke otak dan perbaikan fungsi sistem saraf.
3. Al-Akhda’ain (Sisi Leher)
Titik ini berada di kedua sisi leher dan sering digunakan untuk mengatasi sakit kepala, migrain, dan masalah terkait tenggorokan. Bekam pada area ini juga diyakini dapat membantu meredakan tekanan darah tinggi.
4. Al-Katifain (Bahu)
Terletak di area bahu, bekam pada titik ini dipercaya dapat membantu mengatasi nyeri bahu, masalah pernapasan seperti asma, dan gangguan pada paru-paru.
5. Ala Warik (Pinggang)
Titik bekam di area pinggang dianggap bermanfaat untuk mengatasi nyeri pinggang, masalah ginjal, dan gangguan sistem reproduksi.
Meskipun titik-titik ini sering digunakan dalam praktik bekam, penting untuk diingat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi pada setiap individu. Selalu konsultasikan dengan praktisi bekam yang berpengalaman untuk menentukan titik-titik yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Manfaat Bekam bagi Kesehatan
Bekam telah lama dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Meskipun beberapa klaim masih memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa manfaat yang sering dikaitkan dengan terapi bekam antara lain:
1. Meredakan Nyeri
Salah satu manfaat utama bekam adalah kemampuannya dalam meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri otot, sakit punggung, dan nyeri sendi. Efek penyedotan pada kulit diyakini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan melepaskan ketegangan otot, sehingga mengurangi rasa sakit.
2. Meningkatkan Sirkulasi Darah
Bekam dapat membantu meningkatkan aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Peningkatan sirkulasi ini dapat membantu mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak dan mengurangi pembengkakan.
3. Detoksifikasi
Banyak yang percaya bahwa bekam dapat membantu mengeluarkan toksin dari tubuh. Meskipun klaim ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa studi menunjukkan bahwa bekam dapat membantu meningkatkan fungsi sistem limfatik, yang berperan penting dalam pembuangan limbah metabolisme tubuh.
4. Meredakan Stres dan Kecemasan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bekam dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. Efek relaksasi yang ditimbulkan oleh terapi ini dapat membantu menurunkan tingkat hormon stres dalam tubuh.
5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Ada indikasi bahwa bekam dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Hal ini mungkin terkait dengan peningkatan produksi sel darah putih yang terjadi sebagai respons terhadap terapi.
6. Membantu Mengatasi Masalah Kulit
Bekam telah digunakan untuk membantu mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk jerawat dan eksim. Peningkatan sirkulasi darah ke kulit diyakini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
Meskipun manfaat-manfaat ini sering dikaitkan dengan bekam, penting untuk diingat bahwa efektivitas terapi dapat bervariasi pada setiap individu. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai terapi bekam, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Risiko dan Efek Samping Bekam
… Selengkapnya
Meskipun bekam umumnya dianggap aman jika dilakukan dengan benar, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan:
1. Memar dan Kemerahan
Efek samping paling umum dari bekam adalah memar dan kemerahan pada area yang dibekam. Hal ini normal dan biasanya hilang dalam beberapa hari.
2. Infeksi
Jika alat yang digunakan tidak steril atau prosedur tidak dilakukan dengan benar, ada risiko infeksi. Ini terutama berlaku untuk bekam basah yang melibatkan sayatan pada kulit.
3. Luka Bakar
Dalam bekam api, ada risiko luka bakar jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
4. Pusing atau Pingsan
Beberapa orang mungkin mengalami pusing atau bahkan pingsan selama prosedur, terutama jika mereka takut melihat darah atau tidak terbiasa dengan sensasi bekam.
5. Anemia
Bekam basah yang dilakukan terlalu sering atau dengan volume darah yang terlalu banyak dapat menyebabkan anemia pada beberapa individu.
Persiapan Sebelum Bekam
Untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani terapi bekam:
1. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum memutuskan untuk menjalani bekam, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau profesional kesehatan, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
2. Pilih Praktisi yang Berpengalaman
Pastikan Anda memilih praktisi bekam yang terlatih dan berpengalaman. Jangan ragu untuk menanyakan kualifikasi dan pengalaman mereka.
3. Perhatikan Kebersihan
Pastikan tempat praktik dan peralatan yang digunakan bersih dan steril. Jangan ragu untuk bertanya tentang prosedur sterilisasi yang digunakan.
4. Hindari Bekam Jika…
Bekam mungkin tidak cocok untuk semua orang. Hindari bekam jika Anda sedang hamil, memiliki gangguan pembekuan darah, atau sedang menjalani pengobatan kanker.
5. Persiapkan Diri
Makan ringan sebelum prosedur dan pastikan Anda cukup terhidrasi. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
Perawatan Pasca Bekam
… Selengkapnya
Setelah menjalani terapi bekam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan pemulihan yang optimal:
1. Istirahat yang Cukup
Berikan waktu bagi tubuh Anda untuk beristirahat dan memulihkan diri setelah prosedur bekam. Hindari aktivitas berat selama 24 jam setelah terapi.
2. Hidrasi
Minum banyak air untuk membantu proses detoksifikasi dan mengganti cairan yang hilang selama prosedur.
3. Perawatan Area Bekam
Jaga area yang dibekam tetap bersih dan kering. Hindari menggaruk atau menggosok area tersebut meskipun terasa gatal.
4. Perhatikan Tanda-tanda Infeksi
Awasi area bekam untuk tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang berlebihan, pembengkakan, atau rasa sakit yang intens. Segera hubungi profesional kesehatan jika Anda mengalami gejala-gejala ini.
5. Hindari Paparan Langsung
Hindari paparan langsung sinar matahari atau air panas pada area yang dibekam selama beberapa hari setelah prosedur.
Bekam dalam Perspektif Medis Modern
… Selengkapnya
Meskipun bekam telah dipraktikkan selama ribuan tahun, posisinya dalam dunia medis modern masih menjadi subjek perdebatan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan bekam, dengan hasil yang beragam:
1. Penelitian Terbatas
Meskipun ada beberapa studi yang menunjukkan manfaat potensial bekam, sebagian besar penelitian masih terbatas dalam skala dan metodologi. Diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas tinggi untuk memvalidasi klaim manfaat kesehatan bekam.
2. Mekanisme Kerja
Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan bagaimana bekam bekerja dari perspektif ilmiah. Salah satunya adalah bahwa bekam dapat merangsang sistem saraf dan meningkatkan aliran darah, yang pada gilirannya dapat membantu meredakan nyeri dan meningkatkan penyembuhan.
3. Integrasi dengan Pengobatan Konvensional
Beberapa praktisi medis mulai mengintegrasikan bekam sebagai terapi komplementer dalam pengobatan konvensional, terutama untuk manajemen nyeri. Namun, ini masih belum menjadi praktik standar di sebagian besar institusi medis.
4. Keamanan dan Regulasi
Salah satu kekhawatiran utama dalam dunia medis adalah kurangnya standarisasi dan regulasi dalam praktik bekam. Hal ini dapat menyebabkan variasi dalam kualitas dan keamanan prosedur yang dilakukan.
5. Potensi Placebo
Beberapa ahli berpendapat bahwa manfaat yang dirasakan dari bekam mungkin sebagian besar disebabkan oleh efek placebo. Namun, ini tidak serta merta mengurangi nilai potensialnya sebagai terapi komplementer.
Mitos dan Fakta Seputar Bekam
Seperti halnya banyak praktik pengobatan tradisional, bekam juga dikelilingi oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman. Berikut beberapa mitos umum tentang bekam beserta faktanya:
Mitos 1: Bekam Hanya untuk Orang Sakit
Fakta: Meskipun bekam sering digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, banyak orang yang sehat juga menjalani terapi bekam secara rutin sebagai bentuk perawatan preventif dan untuk menjaga kesehatan umum.
Mitos 2: Bekam Selalu Menyakitkan
Fakta: Meskipun mungkin ada sedikit ketidaknyamanan, terutama saat cangkir pertama kali ditempatkan, sebagian besar orang melaporkan bahwa prosedur bekam tidak terlalu menyakitkan. Banyak yang bahkan menemukan prosesnya menenangkan.
Mitos 3: Bekam Hanya Efektif untuk Masalah Fisik
Fakta: Selain manfaat fisik, banyak yang melaporkan bahwa bekam juga membantu dalam mengatasi masalah mental dan emosional seperti stres, kecemasan, dan depresi ringan.
Mitos 4: Semakin Banyak Darah yang Keluar, Semakin Baik
Fakta: Jumlah darah yang dikeluarkan dalam bekam basah tidak selalu berkorelasi dengan efektivitas terapi. Terlalu banyak mengeluarkan darah bahkan dapat berbahaya dan menyebabkan anemia.
Mitos 5: Bekam Dapat Menggantikan Pengobatan Medis
Fakta: Meskipun bekam dapat menjadi terapi komplementer yang bermanfaat, ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis konvensional, terutama untuk kondisi serius. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengganti atau menghentikan pengobatan yang diresepkan.
Leave a Reply