:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5201815/original/013709700_1745836225-03dc8d98-95a1-4bea-8a10-767d0c555789.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Kebersihan merupakan bagian penting dalam ajaran Islam. Tidak hanya kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan spiritual, termasuk dalam hal menjaga kesucian diri dari najis. Islam menempatkan kebersihan sebagai sebagian dari iman, sehingga umat Muslim diwajibkan memahami cara-cara membersihkan najis dengan benar agar ibadah yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor secara syariat dan dapat membatalkan ibadah apabila tidak dibersihkan dengan benar. Dalam praktiknya, najis dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahannya, seperti najis mukhaffafah, mutawassitah, dan mughallazah. Masing-masing jenis memiliki metode penyucian tersendiri sesuai dengan panduan dari Al-Qur’an dan hadits.
Melalui artikel ini, pembaca akan diajak untuk memahami lebih dalam mengenai klasifikasi najis serta cara-cara membersihkannya sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Pengetahuan ini penting tidak hanya untuk menjaga kesucian diri dan lingkungan, tetapi juga untuk memastikan setiap ibadah seperti shalat dilakukan dalam keadaan suci, sesuai dengan tuntutan agama.
Pengertian dan Jenis-Jenis Najis
… Selengkapnya
Najis secara bahasa berarti kotoran. Dalam istilah syariat, najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor dan dapat menghalangi sahnya ibadah seperti shalat. Para ulama membagi najis menjadi tiga jenis utama:
- Najis Mughallazhah (Berat) – Contohnya najis dari anjing dan babi
- Najis Mutawassithah (Sedang) – Seperti darah, nanah, kotoran manusia dan hewan
- Najis Mukhaffafah (Ringan) – Contohnya air kencing bayi laki-laki yang belum makan selain ASI
Memahami jenis najis ini penting karena cara membersihkannya berbeda-beda. Najis mughallazhah memerlukan penyucian khusus, sementara najis mukhaffafah relatif lebih mudah dibersihkan.
Cara Membersihkan Najis Mughallazhah
… Selengkapnya
Najis mughallazhah seperti dari anjing dan babi termasuk najis yang paling berat. Cara membersihkannya adalah:
- Buang terlebih dahulu zat najisnya
- Cuci sebanyak 7 kali dengan air mengalir
- Salah satu cucian harus dicampur dengan tanah/debu yang suci
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:
“Cara menyucikan bejana dari seseorang di antara kalian jika dijilat anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, cucian yang pertama menggunakan tanah.” (HR. Muslim)
Untuk najis babi, para ulama menyamakan cara penyuciannya dengan najis anjing karena dianggap lebih berat. Pastikan seluruh bagian yang terkena najis dicuci dengan benar agar benar-benar suci.
Cara Membersihkan Najis Mutawassithah
Najis mutawassithah atau najis sedang dibagi menjadi dua jenis:
1. Najis ‘Ainiyah
Najis ‘ainiyah adalah najis yang masih terlihat wujudnya seperti darah atau kotoran. Cara membersihkannya:
- Hilangkan terlebih dahulu zat najisnya
- Cuci dengan air mengalir sampai hilang warna, bau dan rasanya
- Jika sulit hilang, bisa digosok dengan sabun atau bahan pembersih lain
- Bilas kembali dengan air bersih
2. Najis Hukmiyah
Najis hukmiyah adalah najis yang sudah tidak terlihat wujudnya, seperti bekas kencing yang sudah kering. Cara membersihkannya cukup dengan mengalirkan air pada bagian yang terkena najis tersebut.
Untuk najis mutawassithah, tidak ada ketentuan jumlah bilasan. Yang penting adalah memastikan najis tersebut benar-benar hilang. Jika masih ada sisa warna atau bau setelah dicuci berulang kali, maka dianggap sudah suci.
Cara Membersihkan Najis Mukhaffafah
Najis mukhaffafah atau najis ringan contohnya adalah air kencing bayi laki-laki yang belum makan apapun selain ASI. Cara membersihkannya cukup dengan memercikkan air pada bagian yang terkena najis tersebut.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW:
“Air kencing anak perempuan itu dicuci, sedangkan air kencing anak laki-laki itu dipercikkan.” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)
Namun perlu diingat, ketentuan ini hanya berlaku untuk bayi laki-laki yang belum makan apapun selain ASI dan usianya di bawah 2 tahun. Untuk bayi perempuan atau bayi laki-laki yang sudah makan makanan lain, cara membersihkannya sama seperti najis mutawassithah.
Tips Membersihkan Najis pada Berbagai Benda
… Selengkapnya
Berikut beberapa tips praktis membersihkan najis pada berbagai benda:
1. Pakaian
- Rendam pakaian dalam air mengalir
- Gosok bagian yang terkena najis dengan sabun
- Bilas berulang kali sampai bersih
- Jemur di bawah sinar matahari
2. Lantai atau Tembok
- Bersihkan zat najis yang masih terlihat
- Siram dengan air mengalir
- Gosok dengan pembersih lantai jika perlu
- Bilas kembali sampai bersih
3. Karpet atau Sofa
- Bersihkan kotoran yang masih basah dengan tisu
- Semprotkan cairan pembersih khusus
- Gosok perlahan dengan kain bersih
- Bilas dengan kain yang dibasahi air bersih
- Keringkan dengan hair dryer atau di bawah sinar matahari
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membersihkan Najis
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat membersihkan najis:
- Gunakan air yang suci dan mensucikan
- Pastikan najis benar-benar hilang, tidak hanya warnanya
- Untuk najis yang tidak terlihat, cukup mengalirkan air di atasnya
- Jika ragu apakah sudah bersih, tambahkan bilasan untuk kehati-hatian
- Cuci tangan setelah membersihkan najis
Kesalahan Umum dalam Membersihkan Najis
… Selengkapnya
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat membersihkan najis:
- Hanya mengelap najis tanpa mencucinya
- Tidak membuang zat najisnya terlebih dahulu
- Menggunakan air yang tidak suci
- Tidak mencuci sampai bersih karena terburu-buru
- Salah dalam menentukan jenis najis sehingga cara membersihkannya tidak tepat
Kesimpulan
Membersihkan najis merupakan kewajiban setiap muslim agar ibadahnya diterima Allah SWT. Pahami jenis-jenis najis dan cara membersihkannya yang benar sesuai syariat. Pastikan najis benar-benar hilang sebelum melakukan ibadah. Dengan memahami dan mempraktikkan cara membersihkan najis yang tepat, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sempurna.
Leave a Reply