:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5013646/original/009928500_1732075538-tips-umroh-untuk-wanita.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Umroh merupakan ibadah istimewa yang dapat dilakukan oleh umat Islam siapa saja, termasuk oleh kaum perempuan. Namun, tata cara umroh untuk perempuan memiliki beberapa ketentuan khusus yang wajib dipahami agar pelaksanaannya sah dan sesuai syariat. Mengetahui aturan-aturan tersebut sangat penting agar ibadah berjalan lancar dan mendapatkan pahala maksimal.
Dalam ajaran Islam, perempuan yang hendak melaksanakan umroh perlu memperhatikan berbagai aspek, mulai dari syarat mahram, adab berpakaian, hingga tata cara umroh untuk perempuan menjalankan setiap rukun ibadah. Selain itu, kesiapan fisik, mental, dan perlengkapan khusus wanita juga menjadi bagian penting yang tak boleh diabaikan. Persiapan yang matang akan membantu para muslimah menjalani umroh dengan tenang dan khusyuk.
Berikut ini Liputan6.com ulas secara lengkap tata cara umroh untuk perempuan sesuai tuntunan Islam serta memberikan panduan praktis mengenai persiapan yang harus dilakukan, Rabu (7/5/2025). Dengan memahami panduan ini, para muslimah akan lebih siap menjalankan ibadah umroh dengan aman, nyaman, dan penuh keberkahan.
Seorang guru honorer di Sukabumi, Jawa Barat yang viral lantaran nyambi sebagai pemulung mendapat hadiah umroh dari Polres Cimahi. Selain mendapat hadiah umroh, ia juga mendapat bantuan termasuk modal usaha.
Pengertian dan Makna Umroh bagi Perempuan
… Selengkapnya
Umroh secara bahasa berarti berkunjung atau berziarah. Dalam konteks ibadah Islam, umroh adalah kunjungan ke Baitullah (Ka’bah) di Mekah untuk melaksanakan serangkaian ritual ibadah tertentu. Berbeda dengan ibadah haji yang hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, umroh dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun.
Bagi perempuan muslimah, umroh tidak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi momen untuk meningkatkan spiritualitas dan memperkuat iman. Pelaksanaan umroh bagi perempuan memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan pria, terutama dalam hal berpakaian dan beberapa aturan khusus. Namun, esensi ibadahnya tetap sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membersihkan diri dari dosa-dosa.
Umroh juga menjadi kesempatan bagi perempuan untuk merasakan kesetaraan dalam beribadah, di mana mereka dapat melaksanakan ritual yang sama dengan kaum pria di hadapan Allah SWT. Hal ini menegaskan bahwa dalam Islam, tidak ada perbedaan nilai ibadah antara pria dan perempuan di mata Allah SWT.
Persiapan Sebelum Umroh
… Selengkapnya
Persiapan yang matang sangat penting untuk memastikan ibadah umroh berjalan lancar dan khusyuk. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan umroh untuk perempuan:
1. Persiapan Fisik dan Kesehatan
Menjaga kesehatan jasmani sangat penting mengingat ibadah umroh membutuhkan stamina yang prima. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, termasuk vaksinasi yang diperlukan.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan olahraga ringan secara rutin.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperbanyak asupan vitamin.
- Menjaga pola tidur yang teratur untuk memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.
2. Persiapan Mental dan Spiritual
Kesiapan mental dan spiritual sama pentingnya dengan persiapan fisik. Beberapa hal yang dapat dilakukan meliputi:
- Mempelajari tata cara dan rukun umroh dengan seksama.
- Memperbanyak ibadah dan amalan sunnah sebagai bentuk persiapan spiritual.
- Menyelesaikan urusan duniawi yang mungkin dapat mengganggu kekhusyukan ibadah.
- Meminta maaf dan menyelesaikan perselisihan dengan keluarga, teman, atau kerabat.
- Memperbanyak doa agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menunaikan ibadah umroh.
3. Perlengkapan Umroh Wajib untuk Perempuan
Mempersiapkan perlengkapan yang tepat merupakan salah satu kunci kenyamanan dalam menunaikan ibadah umroh. Berikut adalah daftar perlengkapan umroh wajib untuk perempuan:
- Pakaian ihram: Wanita tidak memiliki pakaian ihram khusus seperti pria. Namun, mereka harus mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Biasanya berupa gamis longgar berwarna putih atau warna lain yang tidak mencolok.
- Gamis atau baju terusan: Sebaiknya membawa 6-7 stel untuk perjalanan 9 hari. Pilih bahan yang nyaman, menyerap keringat, dan tidak menerawang.
- Jilbab atau kerudung: Bawa minimal 4-5 buah. Pilih jilbab yang mudah diatur dan tidak licin.
- Pakaian dalam: Bawa dalam jumlah yang cukup, termasuk bra dan celana dalam.
- Kaos kaki: Minimal 3-4 pasang untuk menjaga kehangatan kaki dan menutupi aurat saat sholat.
- Mukena: Meskipun bisa menggunakan gamis untuk sholat, membawa 1-2 mukena bisa menjadi pilihan yang nyaman.
- Al-Qur’an kecil atau aplikasi Al-Qur’an di smartphone.
- Buku doa dan panduan umroh.
- Tasbih dan sajadah kecil.
- Peralatan mandi dan kebersihan pribadi.
- Obat-obatan pribadi dan perlengkapan kesehatan.
Tata Cara Pelaksanaan Umroh
… Selengkapnya
Pelaksanaan umroh terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan secara berurutan. Berikut adalah tata cara umroh untuk perempuan:
1. Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah umroh. Untuk perempuan, tidak ada pakaian khusus ihram, namun harus mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Langkah-langkahnya:
- Mandi dan bersuci sebelum mengenakan pakaian ihram. Ini sebagai simbol untuk membersihkan diri, baik fisik maupun jiwa.
- Mengenakan pakaian ihram yang telah disiapkan.
- Mengucapkan niat umroh: “Labbaika Allahumma ‘umratan” (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah).
- Mulai mengucapkan talbiyah: “Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syarika lak” (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu).
2. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Untuk perempuan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Memastikan diri dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil.
- Memulai tawaf dari sudut Hajar Aswad.
- Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri.
- Tidak perlu berlari-lari kecil (ramal) seperti laki-laki pada tiga putaran pertama.
- Berdoa dan berdzikir selama tawaf.
3. Sa’i
Sa’i adalah berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Untuk perempuan:
- Memulai sa’i dari bukit Shafa.
- Berjalan biasa, tidak perlu berlari-lari kecil di area antara dua pilar hijau.
- Berdoa dan berdzikir selama sa’i.
- Mengakhiri sa’i di bukit Marwah.
4. Tahallul
Tahallul adalah penghalalan atau pembebasan dari larangan ihram. Untuk perempuan:
- Cukup memotong ujung rambut sepanjang minimal satu ruas jari.
- Tidak perlu mencukur gundul seperti laki-laki.
Dengan selesainya tahallul, maka rangkaian ibadah umroh telah selesai dilaksanakan.
Perbedaan Umroh Perempuan dan Laki-laki
Meskipun esensi ibadah umroh sama bagi pria dan wanita, terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya:
1. Pakaian Ihram
Pria mengenakan dua helai kain putih tidak berjahit sebagai pakaian ihram, sementara wanita cukup mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
2. Tata Cara Tawaf dan Sa’i
Saat melakukan tawaf dan sa’i, pria disunahkan untuk berlari-lari kecil pada putaran pertama sampai ketiga, sementara wanita cukup berjalan biasa.
3. Ketentuan Mahram
Wanita pada dasarnya diharuskan didampingi mahram saat menunaikan umroh, sementara pria tidak memiliki ketentuan serupa.
4. Larangan saat Ihram
Pria dilarang menutup kepala saat berihram, sementara wanita justru diwajibkan menutup kepala namun dilarang menutup wajah dan memakai sarung tangan.
5. Fleksibilitas Waktu Ibadah
Wanita memiliki fleksibilitas lebih dalam hal waktu ibadah, terutama jika sedang mengalami haid. Mereka dapat menunda tawaf hingga suci, sementara pria tidak memiliki kondisi serupa.
Tips Penting Umroh untuk Perempuan
Berikut beberapa tips penting yang perlu diperhatikan oleh perempuan saat melaksanakan umroh:
1. Persiapkan Kondisi Fisik
Pastikan kondisi fisik dalam keadaan prima sebelum berangkat. Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.
2. Pilih Pakaian yang Tepat
Pilih pakaian yang nyaman, longgar, dan tidak menerawang. Pastikan pakaian mudah menyerap keringat mengingat cuaca di Arab Saudi yang cenderung panas.
3. Perhatikan Kebersihan dan Kesehatan
Jaga kebersihan diri dan lingkungan. Bawa perlengkapan kebersihan pribadi seperti hand sanitizer, tisu basah, dan masker.
4. Atur Siklus Menstruasi
Jika memungkinkan, atur siklus menstruasi agar tidak bertepatan dengan pelaksanaan umroh. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat pengatur haid jika diperlukan.
5. Jaga Keamanan Diri
Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. Hindari bepergian sendirian, terutama di malam hari.
6. Persiapkan Mental
Siapkan mental untuk menghadapi berbagai situasi, termasuk kepadatan jamaah dan cuaca ekstrem.
Manfaat Spiritual dan Kesehatan
Umroh tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan fisik dan mental perempuan. Beberapa manfaatnya antara lain:
1. Peningkatan Keimanan
Umroh menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Suasana spiritual di tanah suci dapat memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta.
2. Pembersihan Diri
Ibadah umroh menjadi momen untuk introspeksi diri dan membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu.
3. Peningkatan Kebugaran Fisik
Rangkaian ibadah umroh yang meliputi tawaf, sa’i, dan berjalan kaki ke berbagai tempat ibadah dapat meningkatkan kebugaran fisik.
4. Manajemen Stres
Suasana spiritual dan ketenangan di tanah suci dapat membantu meredakan stres dan kecemasan.
5. Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Perubahan lingkungan dan paparan terhadap berbagai orang dari berbagai negara dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja lebih aktif.
Tradisi dan Kebiasaan Umroh Perempuan
Selama menunaikan ibadah umroh, terdapat beberapa tradisi dan kebiasaan yang sering dilakukan oleh perempuan muslimah:
1. Memperbanyak Ibadah di Raudhah
Raudhah, area khusus di Masjid Nabawi yang diyakini sebagai taman surga, menjadi tempat favorit bagi wanita untuk beribadah.
2. Ziarah ke Makam Nabi dan Sahabat
Banyak wanita yang mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya di Masjid Nabawi sebagai bentuk penghormatan dan mengambil pelajaran sejarah.
3. Membeli Air Zam-zam dan Oleh-oleh
Membeli air zam-zam untuk dibawa pulang dan berbelanja oleh-oleh di pasar-pasar sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi kebiasaan yang hampir tidak pernah dilewatkan.
4. Berdoa di Multazam
Multazam, area antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, diyakini sebagai tempat di mana doa-doa dikabulkan. Banyak wanita yang berusaha mendapatkan kesempatan untuk berdoa di tempat ini.
Pertanyaan Umum Seputar Umroh Perempuan
Q: Apakah wanita haid boleh melakukan umroh?
A: Wanita yang sedang haid boleh melakukan semua rangkaian ibadah umroh kecuali tawaf. Tawaf dapat dilakukan setelah suci dari haid.
Q: Bagaimana jika haid datang saat sedang melakukan umroh?
A: Jika haid datang saat sedang umroh, wanita tersebut dapat melanjutkan ibadah lainnya kecuali tawaf. Tawaf dapat ditunda hingga suci.
Q: Apakah wanita hamil boleh umroh?
A: Ya, wanita hamil boleh umroh selama kondisi kesehatannya memungkinkan. Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Q: Apakah wanita harus didampingi mahram saat umroh?
A: Pada dasarnya ya, namun jika dalam kondisi aman dan bersama rombongan yang terpercaya, beberapa ulama membolehkan wanita pergi umroh tanpa mahram.
Q: Bagaimana cara wanita memotong rambut saat tahallul?
A: Wanita cukup memotong ujung rambut sepanjang minimal satu ruas jari. Tidak perlu memotong seluruh rambut seperti pria.
Q: Apakah wanita boleh memakai make-up saat umroh?
A: Saat berihram, wanita dilarang memakai make-up yang mengandung wewangian. Namun, penggunaan pelembab atau tabir surya yang tidak beraroma diperbolehkan.
Q: Bagaimana jika wanita mengalami menstruasi saat waktu pulang dan belum melakukan tawaf wada?
A: Dalam kondisi ini, wanita tersebut diperbolehkan untuk meninggalkan Mekah tanpa melakukan tawaf wada dan tidak dikenai dam (denda).
Leave a Reply